Pages

Kamis, 24 Mei 2012

Cerpenya boleeh, mari cerpenya :)

Nyoman & Gendis?
Sore itu sang surya telah menyurutkan sinarnya, heningpun telah menyelimuti gedung sekolah. Jika aku tak menunggu janji, takan sudi aku duduk sendiri ditaman sekolah. Gelisahpun bertambah kala telephon genggamku berdering, tertulis pesan dari Umi mngingatkan aku untuk tak pulang terlambat. Namun dibalik sinar surya yang tersisa kulihat sesosok lelaki berjalan mendekatiku. Sayup-sayup terdengar dia menyebut namaku, dan meraih tanganku dengan hangat. “Gendis, maaf sudah membuatmu menunggu.” Suaranya yang lembut membelai telingaku, dan ia pun mungkin telah tahu jawabanku lewat senyum yang ku sisipkan diwajahku. 

 
Jantungku berdegub sangat cepat, seketika hormon adrenalinku berpacu abnormal. Dan aku yakin diapun merasakan apa yang aku rasakan. “Kamu taukan aku sayang padamu, sudah dengarkah kamu dari sahabat-sahabatmu?”. “Tentu man, kamupun pasti juga sudah tau apa jawabku nantikan?” jawabku. “ahh tidak lazim rasanya kalau tidak sepeti ini, hehehe. Jady maukah engkau menjadi kekasih ku ndis?” sekian lama aku mennunggu kalimat itu akhirnya terdengar juga. “ emb, jika aku mau, engkau akan memberiku apa?” tampak wajahnya menjadi bingung, dia menjawab “aku hanya bisa memberimu kasih sayang ndis.”
Setibanya aku dirumah, kata-kata Nyoman tadi masih terngiang ditelingaku. Hingga melelapkan raga ku, dan menidurkan ku dibawah alam sadarku. Setahun kulalui denganya, indah rasanya. Kadang aku merasa jika memang dialah seseorang yang akan menemaniku hingga akhir nafasku. Tapi sayang kita berbeda, mustahil jika dia bisa menjadi imam dalam jalanku. Kita berbeda keyakinan. Aku seoarang muslim sedangkan Nyoman seorang umat hindu. Kadang ingin menangis jika mengingat semua itu. Tapi aku mencoba menghalau perasaan yang ada dihatiku.
Akhirnya akupun lulus dari SMAku, terfikir olehku untuk meneruskan kuliah keperguruan tinggi agar menunjang masa depanku. Berbeda dengan masa depan karirku, entah aku bingun dengan kisah asmaraku dengan Nyoman. Padahal kita berdua sudah merasa cocok dan saling mencitai. Pendapat keduaorang tuakupun tidak membantu mnyelesaikan masalahku. Dari awal mereka memang tidak menyetujui hubunganku dengan Nyoman, hanya karena kita berbeda keyakinan. Maklum Abah seorang ulama yang termasyur didesaku, bisa dibayangkan apa yang akan masyarakat bicarakan bila aku memang benar akan berumahtangga dengan Nyoman.
Tak lama kemudian Nyoman meminangku. “Gendis, apa kita hanya akan terus begini?” Aku hanya menunduk. “Aku ingin kita bersma bisa membangun keluarga. Bayangkan kau akan memiliki anak dariku. Kita bahagia bersama anak-anak kita.Gendis? maukah engkau menjadi istriku nanti?” Tak kuasa aku tuk menahan air mataku. Hingga akhirnya aku menitikan air mata, aku terharu akan kata-katanya. Sejenak setelah ku menenangkan diri, dan bisa kukendalikan diriku, kujawab pertanyaanya. “Sungguh Nyoman akupun bisa membayangkannya, kita, kita berdua memiliki anak-anak yang lucu-lucu, aku juga ingin menjalani bahtera rumah tngga denganmu, tapi mana munkin? Kita berbeda, namun jika engkau mau menjadi imam dalam agamaku tentu aku akan sangat bahagia.” Agak lama dia menjawap pertanyaanku, munkin memang lama untuk menentukan hubungan kita, aku tau itu. “Bagaimana kalau kita menikah diluar negeri? Kita tak harus berseteru untuk memaksakan keyakinan kita.” Lalu aku menentangnya, “Tidak mungkin, Abah tidak akan mungkin menyetujui pernikahan seperti itu.” “ Lalu bagaimana?” pertanyaan Nyoman juga menjadi pertanyaan besar bagiku.
Pertanyaan besar itu tak kunjung terjawab hingga kita berdua telah memiliki pekerjaan tetap , setiap kita pergi berdua, kita sama-sama tak menyinggung hal itu. Suatu hari Nyoman menelfonku jika dia akan menjemputku dari tempat praktek bidanku. Kebetulan ia bekerja sebagai arsitek, dan sekarang proyeknyapun berdekatan dengan tempat praktek bidanku. Malam itu turun hujan, sementara Nyomanpun tidak membawa mantel, takut hujan akan membasahi tubuhku Nyoman memilih untuk segera menjemputku. Hujan turun semakin deras, sedangkan malam sudah semakin larut. Jalan yang licin terpaksa harus Nyoman lewati. Gelisah yang Nyoman rasakan membuat konsentrasi mengendari motornyapun hilang. Tiba-tiba sebuah truk didepannya tergelincir akan air hujan. Tubuh Nyoman yang tidak ada apa-apanya dengan truk tersebut dhempaskan hingga jatuh terbengkalai. Sesaat kemudian aku mendapat telefon dari pihak kepolisian yang mengabari bahwa Nyoman tewas seketika pada kecelakaan tersebut.
Perasaan sedih, bingung, serta rasa bersalah bercampur diotakku. Aku berfikir jika tadi Nyoman tidak menjemputku mana mungkin ini terjadi. Perasaan sedihku meluap-luap tak karuan, terasa tercabik-cabik akan kejadian ini. Hatiku serasa ingin menjerit kala melihat jasadnya dibawa ke ambulance. Air mataku bercucuran menghantarkan kepergiannya. Kenangan-kenangan indah bersamanya teringat kembali, saat dia membelai rambutku, menggenggam erat tanganku, miris rasanya ketika memorial-memorial dengannya teringat kembali.
Sesaat setelah kepergiannya, kehidupanku pun menjadi runyam. Kadang terasa nyeri diulu hatiku. Entah karena terlalu memikirkan kepergian Nyoman atau apa. Lama-lama sakit yang kuderita tambah menjadi-jadi, aku memeriksakanya kedokter. Terkejut saat aku difonis kangker darah stadium tiga. Aku merasa tuhan begitu kejam kepadaku, mengapa penderitaan ini terus saja berturut-turut menimpaku?
Sebulan sudah aku berbaring dikamar rumah sakit, hanya tabung oksigen, dan alat deteksi jantung yang menemaniku. Sempat terfikir olehku jika Nyoman masih adaa, dia pasti akan menemaniku disetiap saat. Diakhir hiduku ini aku hanya merintih mengingat Nyoman. Tapi dibalik semua itu, sekelebat dibenakku, apakah ini jawaban yang diberikan oleh tuhan dari pertanyaan besar yang ada dalam hubungan Gendis dan Nyoman? Tapi kenapa harus begini caranya? Akankah kita akan dipertemukan lagi didimensi yang lain? Itu masih menjadi pertanyaan besar.









Nama; NANDA RIZKY FITRI ANNISAH
Kelas; X C
No ; 22

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2012 capucino_royalfloat. Powered by Blogger
Blogger by Blogger Templates and Images by Wpthemescreator
Personal Blogger Templates